Sampai Gugur Bintang Di Langit, Islam Tetap Dijunjung Tinggi

Salam Pembuka Kata

Followers

Visitor Counter

Wednesday, December 1, 2010

Cerita Dari Indonesia-Tak Cukup Petronas, Malaysia Ambisi Bangun Menara 100 Tingkat

Mari Kita Baca Pendapat mereka


Kuala Lumpur - Siapa yang tidak tahu menara kembar Petronas di Malaysia. Bukan saja sebagai pusat ekonomi di Malaysia, salah satu bangunan tertinggi di dunia itu juga menjadi tujuan turis-turis asing yang melancong ke negeri ini.

Namun kebanggaan Malaysia terhadap menara kembar 88 tingkat tersebut ternyata tidak cukup. Menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi paling stabil di Asia Tenggara, pemerintah Malaysia berambisi untuk membangun kembali menara tinggi 100 tingkat.

Hal itu termuat dalam teks pidato APBN 2011 pemerintah Malaysia yang dibacakan Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Razak dalam sidang parlemen, Jumat 15 Oktober 2010 lalu.

"Jadi, satu lagi mercu tanda kebanggaan negara menjelang 2020, Permodalan Nasional Ltd akan memulai membangun proyek terpadu yang dinamakan Warisan Merdeka. Proyek ini mempertahankan Stadion Merdeka, Stadion Negara,dan pembangunan sebuah menara 100 tingkat yang tertinggi di Malaysia," ungkap Najib, sebagaimana dikutip detikcom dari teks tersebut, Senin (18/10/2010).

Najib melanjutkan, keseluruhan proyek tersebut bernilai RM 5 miliar, atau setara dengan Rp 15 triliun, dan diperkirakn selesai pada tahun 2015.

Bahkan Malaysia juga berencana membangun Wilayah Keuangan Internasional Kuala Lumpur (Kuala Lumpur International Finance District) yang bekerjasama dengan sebuah perusahaan Abu Dhabi. Malaysia berambisi untuk menjadi Pusat Keuangan Islam Terunggul di dunia.

Proyek yang dimulai tahun depan tersebut masuk dalam Program Pembangunan Berdampak Tinggi dalam APBN 2011 Malaysia. Pemerintah Malaysia menyebut APBN 2011 negara itu dengan tema "Transformasi Ke Arah Negara Maju Berpendapatan Tinggi" dengan empat strategi, yaitu memberdayakan kembali investasi swasta, membina SDM berkualitas, menyejahterakan hidup rakyat, dan memantapkan kualitas pelayanan sipil.

Untuk diketahui, di era Mahathir Mohammad, Malaysia mencanangkan visi Wawasan 2020. Visi ini bertujuan untuk meningkatkan Malaysia menjadi sebuah negara perindustrian dan negara maju di tahun 2020. Maju dimaksud dalam bidang pembangunan ekonomi, stabilitas politik, sosial, kerohanian, psikologi, serta persatuan nasional.

"Anggaran 2011 ini sangat penting sebagai bagian-bagian pembuka tirai kepada tahapan akhir ke arah Wawasan 2020 yang bakal menjelang kira-kira 3.365 hari atau 9 tahun, 2 bulan dan 17 hari lagi," pungkas Najib.
(rmd/nrl)

Dipetik dari detiknews

No comments: